Prevalensi Penyimpanan Antibiotik Di Rumah Tangga Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu
Sari
Penyimpanan obat-obatan yang umumnya dilakukan di rumah tangga memiliki tujuan tersendiri baik itu sedang digunakan ataupun untuk penggunaan di masa mendatang. Antibiotik yang masih banyak disimpan untuk digunakan sebagai swamedikasi dalam rumah tangga. Penyimpanan antibiotik dapat memicu penggunaan obat yang tidak rasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tren penyimpanan antibiotik di masyarakat kecamatan Teluk Segara kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif, sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling dengan metode wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 40 orang ibu rumah tangga menyimpan obat antibiotik. Antibiotik yang disimpan mayoritas jenis Amoxicillin (67,39%), sebagian besar memperoleh antibiotik tidak menggunakan resep dokter (57,50%) dan alasan masyarakat menyimpan antibiotik untuk antisipasi bila terjadi sakit dimasa mendatang (48,10%). Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa penyimpanan antibiotik di masyarakat Bengkulu masih sangat tinggi.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Badan Pengawas Obat Dan Makanan. (2015).
Edukasi tentang peduli obat dan pangan
makanan aman. Jakarta.
Departeman Kesehatan Indonesia. (2007).
Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Daerah Kepulauan. Jakarta: 2007.
Gitawati, R. (2014). Pattern of Household Drug Storage. Kesmas: National Public Health Journal, 9(1), 27. https://doi.org/10.21109/kesmas.v9i1.452
Hanafi, N. (2019). Gambar pengetahuan masyarakat tentang cara penyimpanan obat yang baik dan benar di RW 04 Dusun Tunggul Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, 8.
Huang, Y., Wang, L., Zhong, C., & Huang, S. (2019). Factors influencing the attention to home storage of medicines in China, 1–10.
Mirawati, M., Lestari, E., & Tobing, D. L. (2014). Pola Kepekaan Kuman Terhadap Antibiotika Di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta Tahun 2014, 7(2), 1–16.
Ocan, M., Bbosa, G. S., Waako, P., Ogwal-okeng, J., & Obua, C. (2014). Factors predicting home storage of medicines in Northern Uganda. BMC Public Health, 14, 1–7.
Pratomo, G. S., & Dewi, N. A. (2018). Tingkat pengetahuan masyarakat desa anjir mambulau tengah terhadap penggunaan antibiotik. Jurnal Surya Medika, 4(1), 79– 89.
Rizal, S. (2010). Pola kuman dan resistensi antimikroba dari berbagai spesimen pasien di RS Dr. Oen Solo Baru Kabupaten Sukoharjo. The Indonesian Journal of Medical Scienc.
Savira, M., Ramadhani, F. A., Nadhirah, U., Lailis, S. R., Gading, E., Ramadhan, Nugraheni, G. (2020). Praktik penyimpanan dan pembuangan obat dalam keluarga. Farmasi Komunitas, 7, 10.
Sharif, S. I., Abduelkarem, A. R., Bustami, H. A., Haddad, L. I., & Khalil, D. S. (2010). Trends of Home Drug Storage and Use in Different Regions across the Northern United Arab Emirates. Medical Principles and Practice, 19, 355–358. https://doi.org/10.1159/000316372
Siahaan, S., Usia, T., Pujiati, S., Tarigan, I. U., Murhandini, S., Isfandari, S.,Pusat. (2017). Pengetahuan , Sikap , dan Perilaku Masyarakat dalam Memilih Obat yang Aman di Tiga Provinsi di Indonesia. Jurnal Kefarmasian Indonesia, 7(2), 136–145.
DOI: http://dx.doi.org/10.52689/higea.v14i1.432
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##