Skrining Aktivitas Sitotoksik Ekstrak Etanol pada Buah Matoa (Pometia pinnata) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test

Dwi Dinni Aulia Bakhtra, Delin Kristia Monica, Anzharni Fajrina, Aried Eriadi

Sari


Matoa (Pometia pinnata) merupakan salah satu tumbuhan yang dapat dianggap sebagai spesies tanaman menjanjikan sebagai sumber antioksidan alami dengan nilai potensial tinggi bagi persiapan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder yang terkandung di dalam ekstrak etanol buah matoa (kulit, biji dan daging) serta melakukan uji aktivitas sitotoksik dengan variasi 5 konsentrasi larutan uji yaitu 1000 μg/mL, 500 μg/mL, 250 μg/mL, 100 μg/mL dan 50 μg/mL dengan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Hasil yang didapatkan dari skrining fitokimia ekstrak etanol buah matoa yaitu pada kulit buah matoa mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenol, tanin dan saponin. Sedangkan pada biji buah matoa mengandung alkaloid, flavonoid, fenol dan tanin serta pada daging buah matoa mengandung flavonoid, fenol, tanin dan saponin. Pengujian dilanjutkan dengan uji aktivitas sitotoksik esktrak etanol buah matoa dengan nilai LC50 pada ekstrak etanol daging buah matoa sebesar 69,81 μg/mL, diikuti dengan ekstrak etanol kulit buah matoa 83,38 μg/mL dan ekstrak etanol biji buah matoa 216,81 μg/mL yang menandakan bahwa ekstrak etanol pada daging buah matoa (Pometia pinnata) memiliki aktivitas sitotoksik yang baik. Senyawa metabolit sekunder yang diduga dapat mempengaruhi aktivitas sitotoksik ini berasal dari golongan alkaloid, flavonoid, fenol dan tannin.


Kata Kunci


Matoa (Pometia pinnata); sitotoksik; Brine Shrimp Lethality Test

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(1995). Farmakope Indonesia (Edisi IV). Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(2000). Parameter standar umum ekstrak tumbuhan obat.(Edisi I).Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Djajanegara, I. (2009). Pemakaian Sel Hela dalam Uji Sitotoksisitas Fraksi Kloroform dan Etanol Ekstrak Daun Annona squamosal. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, (7-11).

Faustina, F. C., & Santoso, F. (2014).

Extraction of fruit peels of pometia pinnata and its antioxidant and antimicrobial activities. 11(2), 80–88.

Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia: Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. (Edisi II). ITB.Bandung Indonesia.

Irawan, C., Hanafi., Sulistiawaty, L., & Rochaeni, H. Phytochemistry and total phenolic content of methanol extract of pometia pinnata J.R Forst. & G. Forst. Fruit flesh from Papua, Indonesia. International Journal Tropical Plant Research. 4(3) : 401-404.

John, B. Sulaiman, CT. George S & Reddy, VRK., (2014). Total Phenolics And Flavonoids In Selected Medicinal Plants From Kerala Biju. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences 6(1): 406–408.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Farmakope Herbal Indonesia suplemeni I. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Mayer, A. M. S., & Gustafson, K. R. (2008). Marine Pharmacologi in 2005-2006: Antitumor and Cytotoksik coumpound. European Journal of Cancer, 44, 2357- 2387.

Meyer, B. N., Ferrigni, N. R., Putnam, J. E., Jacobsen, L. B., Nichols, D. E., & Mclaughlin, J. L. (1982). Brine shrimp: a convenient general bioassay for active plants constituent. Journal Medical Plant Res, 45(05), 31-34.

Reizl, P. J. Kay, P.R. Maricel, L. Olga, M. N. & Mylene, M, Uy. (2015). Brine Shrimp Lethality Assay of the Ethanolic Extracts of Antidesma ghaesembilla Gaertn.International Research Journal of Biological Sciences, 2(11): 74-77, ISSN 2278-3202.




DOI: http://dx.doi.org/10.52689/higea.v14i1.435

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


##submission.license.cc.by-nc-sa4.footer##